Sabtu, 30 Juli 2011

Hidup Berawal Dari Mimpi

Kujelang matahari dengan segelas teh panas. Di pagi ini ku bebas, karena gak ada kelas. Di ruang mata ini kamar ini serasa luas. Letih dan lelah juga, lambat lambat terkuras.

Teh sudah habis, kerongkongan ku pun puas. Mulai ku tulis semua kehidupan di kertas. Hari hari yang keras, kisah cinta yang pedas. Perasaan yang was was, dan gerakku yang terbatas

Tinta yang keluar dari dalam pena. Berirama dengan apa yang kurasa. Dalam hati ini ingin kuubah semua. Kehidupan monoton penuh luka putus asa.

Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi. Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi. Rasakan semua, peduli untuk ironi tragedi. Senang bahagia, hingga kelak kau mati.

Dunia memang tak selebar daun kelor. Akal dan pikiran ku pun tak selamanya kotor. Membuka mata hati demi sebuah cita-cita. Melangkah pasti, pena dan tinta berbicara.

Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan. Sebagai bintang hiburan, dan terus melayang. Tak heran ragaku, terbalut lebel mewah. Cerminan seorang raja dalam cerita Cinderella.

Ini bukan mimpi atau halusinasi. Sebuah anugerah yang akan ku nikmati nanti. Hasil kerja keras ku terbayarkan lunas.. tuntas.. Melakoni jati diri sampai puas.



Jalan sedikit tersungkur terjungkir terbalik. Melangkah menuju titik, lakukan yang terbaik. Ku ketatkan tekad dan niat agar melesat. Seperti rudal squad, mimpiku kan kudapat.

Mencari tepuk tangan atas karya keringatku. Bukan satu yang ingin aku tuju. Naik ke atas pentas, agar orang puas. Dapat applause, cek atau pun uang kertas.

Cari sensasi ataupun kontroversi uh-oh. Bukan caraku agar hidupku rekonstruksi. Dari mimpi semua hal dapat terjadi. Maka lemparkan sayap dan terbanglah yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar